Minggu, 29 Mei 2011

Web Semantik

Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS(Resources Description Framework Schema) dan OWL.



Tim Berners-Lee berkata:


"people keep asking what Web 3.0 is. I think maybe when you've got an overlay of scalable vector graphics - everything rippling and folding and looking misty - on Web 2.0 and access to a semantic Web integrated across a huge space of data, you'll have access to an unbelievable data resource"

Web Semantik terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.

Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.

Semantic Web telah mengantar evolusi WWW ke tingkat pemanfaatan yang lebih baik. Ada dua visi
dalam pengembangan web ke depan, yaitu membuat web semakin baik sebagai media kolaborasi, dan
kedua web semakin dapat dipahami oleh mesin. Dengan memberikan anotasi data akan membuat
informasi yang lebih dapat dipahami oleh mesin. Untuk mengembangkan semantic web (Berners-Lee,
1999) beberapa hal dibutuhkan seperti :
● Mengembangkan bahasa dan terminologi, dimana bahasa yang digunakan untuk
mengkespresikan sesuatu yang dapat membuat mesin lebih bisa memahami dengan metainformasi
untuk dokumen.
● Mengembangkan tool dan arsitektur baru yang menggunakan bahasa dan terminologi tersebut
untuk mengakses, merubah dan integrasi informasi.
● Mengembankan aplikasi yang memberikan sebuah tingkat pelayanan baru kepada pemakai
dengan semantic web.
Bahasa pada semantik web mencakup dua aspek (Fensel, et al, 2002), pertama sintaks formal dan
semantik formal untuk meng-anotasi data untuk membuat mesin dapat memahami informasi. Kedua,
memberikan vokabulari referensi yang dapat sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengetahuan.
Secara ringkas piramid dari bahasa untuk semantic web dapat dilihat di gambar 2.
Awal pendekatan untuk pengintegrasian semantik adalah sebagian besar didasarkan pada penggunaan
dari thesauri untuk menterjemahkan antar kosa kata (vocabularies) yang spesifik. Pendekatan ini akan
tergantung pada domain dari thesauri, seperti masalah yang dinyatakan pada pengintegrasian ontologi
secara global. Suatu aspek yang rumit dari penciptaan Web semantik adalah untuk memungkinkan
para pemakai yang bukanlah ahli secara logika untuk menciptakan mesin yang mampu membaca isi
yang lebih detil yang mendekati ke pemecahan dari semantik yang tidak sejenis untuk
pengintegrasian/interoperabili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar